Puluhan Warga Majene Diduga Keracunan dari Sumber Air Sehari-hari, Dinas Kesehatan Turun Tangan

Ruang Majene – Sebanyak 31 warga Kabupaten Majene mengalami dugaan keracunan yang diduga berasal dari sumber air yang dikonsumsi sehari-hari. Insiden ini membuat aparat kesehatan setempat segera mengambil langkah cepat untuk menangani warga terdampak dan mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan dari detiksulsel, kasus keracunan mulai teridentifikasi ketika sejumlah warga mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala muncul setelah mereka mengonsumsi air dari sumber yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
-
Sebanyak 31 warga dilaporkan terkena gejala keracunan.
-
Mayoritas korban berasal dari beberapa lingkungan di pusat Kabupaten Majene.
-
Penanganan awal dilakukan oleh petugas Puskesmas setempat, yang memberikan pertolongan medis ringan dan observasi.
Ciri-ciri keracunan ini mengindikasikan kemungkinan adanya kontaminasi mikrobiologis atau kimiawi pada sumber air, sehingga dinas kesehatan setempat segera melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel air.
Tindakan dan Respons Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Majene menegaskan langkah-langkah penanganan yang sudah dilakukan:
-
Evakuasi dan perawatan medis bagi warga yang mengalami gejala berat di fasilitas kesehatan terdekat.
-
Pengambilan sampel air dari sumur, PDAM, dan sumber air publik untuk uji laboratorium.
-
Penyuluhan kepada warga agar sementara waktu menggunakan air matang atau air galon untuk konsumsi.
-
Koordinasi dengan BPBD dan pemerintah desa untuk mengantisipasi penyebaran dampak.
Kepala Dinas Kesehatan Majene menyatakan, “Kami akan memastikan penyebab keracunan diketahui secepatnya agar dapat diambil langkah pencegahan. Selain itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada terhadap kualitas air yang dikonsumsi sehari-hari.”
Dampak bagi Warga dan Lingkungan
Keracunan massal ini berdampak pada beberapa aspek kehidupan masyarakat:
-
Kesehatan masyarakat terganggu, khususnya anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap kontaminasi air.
-
Kebutuhan sehari-hari terganggu karena warga sementara harus mencari alternatif air bersih.
-
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kualitas air minum meningkat drastis setelah kejadian ini.
Upaya Pencegahan Jangka Panjang
Dinas Kesehatan Majene bersama pemerintah kabupaten berencana:
-
Meningkatkan pengawasan kualitas air di seluruh wilayah, termasuk sumur warga dan saluran PDAM.
-
Menyediakan filter air dan program air bersih untuk desa dan lingkungan yang rawan kontaminasi.
-
Melakukan edukasi rutin tentang sanitasi, higienitas, dan perlakuan air sebelum dikonsumsi.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh warga Majene tentang pentingnya menjaga kebersihan sumber air dan memantau kualitas air yang dikonsumsi. Aparat kesehatan setempat terus melakukan pemantauan intensif hingga semua korban pulih sepenuhnya dan sumber kontaminasi dapat diidentifikasi.






![WhatsApp-Image-2024-08-04-at-11.49.05-768x576[1]](https://gmodell.com/wp-content/uploads/2025/09/WhatsApp-Image-2024-08-04-at-11.49.05-768x5761-1-148x111.jpeg)
![IMG-20250928-WA0102[1]](https://gmodell.com/wp-content/uploads/2025/09/IMG-20250928-WA01021-148x111.jpg)