, ,

HMH Unsulbar Kecam Isu Hoaks Penculikan yang Berujung Stigmatisasi Mahasiswa Papua di Majene

oleh -48 Dilihat
oleh

Ruang Majene – HMH Unsulbar Kecam Isu Hoaks Penculikan yang Berujung Stigmatisasi Mahasiswa Papua di Majene Himpunan Mahasiswa Hukum (HMH) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menyampaikan kecaman keras terhadap beredarnya isu hoaks penculikan anak di wilayah Majene yang disebut-sebut melibatkan mahasiswa asal Papua. Isu palsu tersebut dinilai telah menimbulkan keresahan dan stigma negatif terhadap mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di Unsulbar.

Protes Rasisme Depan Istana, Mahasiswa Papua Tuntut Kemerdekaan

baca juga:Siapa Sahara yang Berkonflik dengan Yai Mim & Kenapa Bisa Viral?

Ketua HMH Unsulbar, Yosep Tabuni, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar dan menyesatkan, serta dapat memicu konflik sosial jika tidak segera diluruskan.

“Kami menolak segala bentuk penyebaran hoaks yang mengarah pada diskriminasi. Mahasiswa Papua di Unsulbar adalah bagian dari keluarga besar kampus, bukan pihak yang patut dicurigai,” tegas Yosep dalam konferensi pers di Kampus Unsulbar, Jumat (3/10/2025).

Kronologi dan Dampak Isu Hoaks

Beredarnya isu bermula dari unggahan salah satu akun media sosial yang menyebut adanya percobaan penculikan anak di sekitar Kecamatan Banggae, Majene. Dalam unggahan tersebut, Namun, sebelum klarifikasi muncul, sejumlah mahasiswa Papua mengaku sempat merasa tidak nyaman dan terintimidasi oleh pandangan sebagian masyarakat.

“Kami merasa dikucilkan hanya karena warna kulit dan asal daerah. Padahal kami di sini datang untuk belajar, bukan untuk membuat masalah,” ujar Andreas Wonda, salah satu mahasiswa Papua di Unsulbar.

HMH Serukan Penegakan Hukum dan Edukasi Publik

HMH Unsulbar menilai kasus ini harus menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang bahaya penyebaran berita bohong. Mereka mendesak aparat kepolisian untuk menelusuri dan menindak penyebar informasi palsu tersebut sesuai hukum yang berlaku.

“Hoaks semacam ini berpotensi memecah persatuan antar-mahasiswa dan masyarakat. Polisi harus menindak tegas pelaku penyebar fitnah agar menjadi efek jera,” kata Yosep.

Selain itu, HMH juga mengajak seluruh elemen kampus untuk memperkuat edukasi publik terkait literasi digital dan etika bermedia sosial.

Respons Unsulbar dan Aparat Keamanan

“Kami menjamin bahwa semua mahasiswa di Unsulbar memiliki hak yang sama untuk belajar dalam suasana aman dan kondusif. Kampus akan menindak tegas jika ada tindakan diskriminatif,” ujarnya. Polisi telah menelusuri sumber unggahan dan berencana memanggil penyebar awal untuk dimintai keterangan.

“Kami minta masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi. Hoaks semacam ini bisa memecah kerukunan sosial,” ujar Kapolres.

Seruan Toleransi dan Persaudaraan

“Kami datang dari berbagai daerah, tapi satu tujuan — belajar dan membangun Indonesia. Jangan biarkan hoaks memecah kita,” kata Yosep menegaskan.

Penutup

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.