Majene – Proses seleksi jabatan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat kini telah memasuki tahap akhir. Panitia Seleksi (Pansel) telah mengumumkan tiga nama terbaik hasil seleksi terbuka, yang selanjutnya akan diserahkan kepada Gubernur Sulbar, Sudirman Sulaiman (SDK), untuk dipilih satu orang sebagai Sekprov definitif.
Tiga nama tersebut dinilai memenuhi kualifikasi terbaik dari seluruh peserta seleksi, baik dari segi kompetensi, rekam jejak, maupun integritas.
Tiga Kandidat Terbaik
Meski Pansel belum merinci urutan peringkat, tiga nama yang lolos adalah pejabat dengan pengalaman panjang di pemerintahan, baik di tingkat daerah maupun pusat.
Ketiganya telah melalui serangkaian tahapan seleksi, termasuk:
-
Seleksi administrasi untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan dokumen.
-
Uji kompetensi mencakup wawancara, penulisan makalah, dan presentasi visi-misi.
-
Penilaian rekam jejak oleh pihak berwenang untuk memastikan tidak ada catatan negatif.
Baca juga: Sambut HUT RI, Pemkab Majene Gelar Pasar Murah di Tammeroddo
Menunggu Keputusan Gubernur
Dengan selesainya tahap penilaian, kini keputusan sepenuhnya berada di tangan Gubernur SDK. Berdasarkan aturan, Gubernur memiliki wewenang penuh memilih satu nama dari tiga kandidat yang diajukan Pansel.
“Kami sudah menyerahkan hasil seleksi kepada Bapak Gubernur. Tiga nama ini adalah yang terbaik, dan keputusan final ada di beliau,” ujar Ketua Pansel.
Tantangan Menanti Sekprov Baru
Siapapun yang terpilih nantinya, tugas berat sudah menanti. Sekprov memiliki peran strategis sebagai koordinator seluruh perangkat daerah, pengendali administrasi pemerintahan, dan pengawal kebijakan strategis daerah.
Beberapa isu penting yang menjadi tantangan antara lain:
-
Percepatan pembangunan infrastruktur.
-
Peningkatan pelayanan publik.
-
Pengelolaan keuangan daerah yang transparan.
-
Sinkronisasi program pusat dan daerah.
Harapan Publik
Masyarakat Sulbar berharap Sekprov yang terpilih nanti adalah figur yang mampu bekerja cepat, transparan, dan dekat dengan rakyat.
“Yang kami butuhkan adalah pemimpin birokrasi yang gesit, bisa menyatukan semua OPD, dan fokus pada kepentingan masyarakat,” kata salah satu tokoh masyarakat di Mamuju.
Kini, semua mata tertuju pada Gubernur SDK.
