Ruang Majene – Kemenag Rebranding Konten Kehumasan, Fokus pada Layanan Publik Kementerian Agama (Kemenag) melakukan langkah strategis dalam memperkuat citra dan komunikasi publik melalui rebranding konten kehumasan. Rebranding ini menitikberatkan pada penyampaian informasi yang lebih sederhana, transparan, dan berorientasi pada layanan masyarakat.
baca juga:Gubernur Suhardi Duka Serahkan Bantuan Jaminan Kesehatan bagi Ribuan Warga Majene
Latar Belakang Rebranding
Menurut Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap akses informasi yang cepat dan mudah dipahami.
“Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang jelas, praktis, dan bermanfaat. Kehumasan Kemenag kini diarahkan bukan sekadar publikasi kegiatan internal, tetapi lebih pada layanan publik,” ujarnya di Jakarta, Senin
Fokus Utama: Layanan Publik
Rebranding ini menekankan tiga hal utama:
-
Informasi Layanan: Konten akan fokus menyampaikan prosedur, jadwal, serta inovasi layanan Kemenag seperti haji, nikah, pendidikan agama, dan sertifikasi halal.
-
Digital Friendly: Optimalisasi platform media sosial dan aplikasi digital untuk memperluas jangkauan informasi, terutama bagi generasi muda.
Meningkatkan Kepercayaan Publik
Kemenag menyadari bahwa transparansi dan kemudahan akses informasi menjadi kunci dalam meningkatkan kepercayaan publik.
“Kalau dulu kehumasan lebih banyak menyoroti kegiatan pejabat, sekarang kita ubah. Publik ingin tahu layanan apa yang bisa mereka gunakan dan bagaimana caranya. Itulah yang jadi prioritas,” tambah Kepala Biro Humas.
Dukungan Teknologi dan SDM
Kemenag menargetkan setiap satuan kerja di daerah mampu memproduksi konten berkualitas dengan standar yang sama.
Respons Publik
Sejumlah pengamat komunikasi menilai langkah Kemenag ini sebagai upaya positif menyesuaikan diri dengan dinamika era digital. Konten kehumasan yang fokus pada layanan publik akan membuat kementerian lebih dekat dengan masyarakat.
Harapan ke Depan
Dengan rebranding konten kehumasan ini, Kemenag berharap layanan publik dapat tersosialisasi dengan baik, sehingga masyarakat tidak hanya sekadar tahu, tetapi juga merasakan kemudahan dalam mengakses layanan keagamaan.
“Kami ingin hadir lebih dekat, lebih transparan, dan lebih melayani. Itu inti dari rebranding kehumasan Kemenag,” pungkasnya.
