Ruang Majene – Oknum Kepsek SMA Diduga Lecehkan Siswi di Sekolah, 4 Orang Diperiksa Polisi Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang kepala sekolah (kepsek) di salah satu SMA negeri di majene diduga melakukan tindak pelecehan terhadap siswinya di lingkungan sekolah. Kasus ini sontak membuat geger masyarakat setempat. Polisi pun bergerak cepat, setidaknya empat orang saksi sudah diperiksa untuk mendalami dugaan perbuatan tidak pantas tersebut.
baca juga:Kelelahan Mengantre, Pendaftar SKCK di Majene Pingsan
Kronologi Dugaan Kasus
Berdasarkan laporan yang diterima, peristiwa ini bermula saat korban dipanggil ke ruang kepala sekolah dengan alasan membicarakan urusan akademik. Namun, di dalam ruangan, korban justru mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh.
Korban yang masih duduk di bangku kelas XI itu kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya kepada teman dekatnya, hingga akhirnya sampai ke telinga orang tua dan dilaporkan ke pihak berwenang.
“Awalnya anak saya takut cerita. Kami langsung laporkan agar pelaku tidak seenaknya melakukan hal itu lagi,” kata ayah korban dengan nada geram.
Polisi Bergerak Cepat
Kapolres [nama daerah] membenarkan adanya laporan tersebut.
“Pemeriksaan masih berjalan. Kami akan memanggil terlapor dalam waktu dekat untuk dimintai klarifikasi,” ujar Kapolres kepada awak media.
Reaksi Masyarakat dan Guru
Kasus ini memicu kemarahan orang tua siswa dan warga sekitar.
“Kami menuntut agar pihak sekolah bersikap tegas. Jangan melindungi pelaku hanya karena statusnya kepala sekolah,” kata salah satu tokoh masyarakat.
Di internal sekolah sendiri, sejumlah guru mengaku kaget dan kecewa. Mereka menegaskan siap membantu proses hukum agar kasus ini terang-benderang.
Dampak pada Korban
Psikolog anak menilai kasus ini bisa memberi dampak traumatis yang serius bagi korban. “Rasa aman di lingkungan sekolah bisa hilang. Anak bisa kehilangan kepercayaan diri bahkan takut bersekolah lagi,” ujar seorang psikolog dari [nama universitas].
Langkah Pemerintah Daerah
Dinas Pendidikan setempat menyatakan akan menunggu hasil penyelidikan polisi, namun juga siap mengambil langkah administratif. Tidak ada kompromi,” kata Kepala Dinas Pendidikan.
Catatan Penting
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, bahkan di ruang yang seharusnya paling aman bagi anak: sekolah.