Ruang Majene – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, mendorong Pemerintah Kabupaten Majene untuk lebih mengoptimalkan potensi lokal, khususnya di sektor peternakan kambing dan perkebunan bawang merah. Menurutnya, pengembangan kedua sektor ini dapat menjadi penggerak ekonomi utama daerah dan berdampak positif pada sektor lainnya, termasuk pariwisata.
“Jika kedua bidang ini berkembang pesat, maka sektor lain akan mengikuti, termasuk pariwisata, karena akan banyak pihak dari luar yang tertarik datang ke Majene,” ujar Bahtiar di Majene, Selasa (tanggal).
Potensi Majene dalam Angka
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, Majene yang dikenal dengan julukan Lita’ Assamalewuang atau Tanah Mufakat, merupakan penghasil bawang merah terbesar di provinsi ini.
-
Produksi bawang merah pada 2022 tercatat mencapai 4.732,20 kuintal, dan meningkat menjadi 6.168 kuintal pada 2023.
-
Populasi kambing pada 2021 menempatkan Majene sebagai daerah kedua tertinggi di Sulbar, setelah Polewali Mandar, dengan jumlah 72.513 ekor, sementara daerah lain hanya memiliki belasan ribu hingga ratusan ekor.
Data ini menunjukkan bahwa peternakan kambing dan perkebunan bawang merah telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Majene.
Dorongan untuk Modernisasi
Bahtiar menekankan bahwa pemerintah daerah perlu mendorong program yang bersentuhan langsung dengan kedua sektor ini untuk menciptakan ciri khas daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Bukan berarti bidang lain diabaikan, tetapi kedua sektor ini telah menyatu dengan kehidupan masyarakat Majene. Pemerintah perlu memperbanyak peternakan kambing dan memperluas perkebunan bawang, seperti yang dilakukan di Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Selain itu, Bahtiar menyarankan agar Majene mengembangkan peternakan kambing modern, mulai dari fasilitas laboratorium, layanan dokter hewan, hingga ekosistem bisnis yang mendukung, sehingga sektor ini tidak hanya menjadi penghasilan lokal, tetapi juga bernilai komersial lebih luas.
“Dengan berkembangnya kedua bidang ini, perekonomian lainnya akan otomatis ikut meningkat, dan Majene akan semakin dikenal sebagai daerah penghasil kambing dan bawang merah yang berkualitas,” tambah Bahtiar.
Dampak Potensial
Jika rencana ini terealisasi, Majene berpeluang menjadi pusat agribisnis kambing dan bawang merah di Sulawesi Barat. Selain meningkatkan pendapatan petani dan peternak lokal, strategi ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru, menarik investor, dan meningkatkan kunjungan wisatawan yang tertarik dengan potensi kuliner dan agrikultur lokal.
Dengan langkah ini, Majene tidak hanya memperkuat identitasnya sebagai “Tanah Mufakat”, tetapi juga menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal dapat menjadi model bagi kabupaten lain di Sulawesi Barat.






